TransmisiTipe Constant Mesh, yaitu jenis transmisi manual yang pemindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser agar bisa terjadi pemindahan tenaga dari poros input ke poros output. Transmisi Tipe Sincromesh, yaitu jenis transmisi manual yang dapat menyamakan putaran antara roda gigi penggerak dan roda yang digerakkan. 3. Komponen Transmisi Masihbanyak dari pemilik kendaraan yang tidak tahu tentang oli transmisi mobil manual. Simak artikel ini untuk tahu informasi lengkap seputar oli transmisi manual. Ada banyak jenis oli yang diperlukan oleh mobil, agar bisa beroperasi normal, yaitu oli mesin, oli gardan, oli power steering, oli rem, dan oli transmisi. TransmisiTipe Sliding Mesh adalah jenis transmisi manual yang cara kerja dalam pemindahan gigi dengan cara menggeser langsung roda gigi input dan out putnya. Komponen-komponen Transmisi Manual. 1. Gear Transmission (Gigi Transmisi) :Komponen ini berfungsi untuk mengubat output dari gaya torsi yang meninggalka transmisi. Konstruksitransmisi manual tipe sliding mesh pada umumnya lebih besar; Perpindahan gigi tidak dapat langsung atau memerlukan waktu beberapa saat (akan mengalami kesukaran saat memindahkan gigi pada saat kendaraan berjalan dan berakselerasi) Jenis-jenis system transmisi, Urutan yang benar untuk tipe : Synchromesh - Sliding mesh - Constant . Selain transmisi matik dan manual, ada beberapa jenis transmisi mobil yang wajib diketahui. Bukan tanpa alasan, masih banyak pemilik mobil yang belum mengetahuinya. Peran transmisi di struktur sebuah mobil sangatlah penting. Yang pertama adalah untuk menghantarkan daya dari mesin ke roda, kemudian juga berperan untuk kenyamanan berkendara serta mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Perkembangan teknologi di industri otomotif juga punya peran dalam inovasi sebuah transmisi mobil. hampir semua pabrikan mobil berlomba-lomba menciptakan kombinasi mesin dan transmisi yang canggih dan terdepan. “Meski saat ini sudah ada beberapa jenis transmisi mobil. Nyatanya masih ada juga konsumen yang tetap nyaman menggunakan transmisi manual. Alasannya irit bahan bakar dan enak untuk diajak berakselerasi,” ujar Rohman, salah satu mekanik bengkel spesialis transmisi di wilayah Pondok Cabe 26/5/2022. Kembali ke pembahasan jenis transmisi mobil. Totalnya ada 5 opsi transmisi yaitu manual, matik, CVT, AMT, hingga DCT. Penasaran? Berikut ulasan lengkapnya 1. Transmisi Manual Transmisi Manual Jenis transmisi mobil yang pertama adalah manual. Yup, jenis transmisi ini tentu sudah tidak asing lagi bagi semua pemilik mobil. Transmisi manual masih diadopsi hampir semua jenis mobil. Mulai dari mobil LCGC hingga mobil mewah. Bukan tanpa alasan, beberapa pemilik mobil masih mengidolakan transmisi manual karena bisa mendongkrak akselerasi mobil. Namun begitu, untuk menggunakan mobil dengan transmisi manual dibutuhkan adaptasi. Karena setiap jenis atau merek mobil mempunyai karakter transmisi manual sendiri-sendiri. Apalagi untuk pemula, harus belajar dan menyesuaikan. “Transmisi manual memang disukai kaum Adam karena enak untuk diajak berakselerasi. Namun begitu, umumnya setiap merek atau jenis mobil punya karakter berbeda. Misalnya mobil merek A kopling dilepas sedikit mobil sudah bisa jalan, mobil merek B kita harus agak jauh lepas koplingnya baru mobil bisa jalan,” imbuh Rohman. Nah, jika kita menggunakan mobil bertransmisi manual namun momentum melepas kopling dan menginjak gas tidak selaras, imbasnya mobil bisa loncat atau mesin mati. 2. Transmisi Otomatis Konvensional Transmisi AT otomatis konvensional Jenis transmisi mobil yang kedua adalah otomatis konvensional. Transmisi ini juga sama mashurnya dengan transmisi manual, sudah ada sejak lama. Transmisi otomatis konvensional atau sering disingkat AT banyak dipilih pemilik mobil di kota-kota besar seperti Jakarta. Alasannya jelas, mobil dengan transmisi ini lebih enak saat melewati jalanan ibu kota yang identik dengan kemacetan. “Mobil dengan transmisi matik sudah banyak dipilih pemilik mobil di Jakarta karena lebih nyaman, tidak perlu menginjak kopling seperti manual. Jadi digunakan untuk aktifitas harian tidak capek,” jelas Rohman. Sebagai informasi, transmisi AT cara kerjanya masih mengandalkan torque converter. Dimana tenaga mekanik yang dihasilkan oleh mesin akan diubah menjadi energi kinetik. Nah, torque converter inilah yang nantinya akan menyalurkan energi ke driveshaft. 3. Transmisi Otomatis CVT Transmisi CVT Jenis transmisi otomatis yang ketiga adalah otomatis CVT. Transmisi ini merupakan pengembangan dari transmisi otomatis konvensional, dimana untuk kinerjanya mengandalkan komponen pulley. Transmisi otomatis CVT diciptakan untuk kenyamanan berkendara serta efisiensi bahan bakar. Hal tersebut karena sistem kerjanya sudah menggunakan komputer, jadi perpindahan gigi lebih halus dan konsumsi BBM lebih irit. Meski begitu, mobil dengan transmisi otomatis CVT umumnya mempunyai kelemahan torsi yang kurang optimal. Selain itu, jika diajak ke jalanan yang ada tanjakan curam, mobil jadi lemot. “Mobil dengan transmisi otomatis CVT enak digunakan untuk wilayah perkotaan. Kalau diajak ke daerah pegunungan yang jalanannya naik turun suka lemot, apalagi jika barang bawaan penuh. Namun jika mobilnya sudah dilengkapi fitur seperti paddle shift itu bisa membantu,” jelas Rohman. 4. Transmisi AMT Transmisi AMT Jenis transmisi mobil keempat adalah Automated Manual Transmission AMT. Jenis transmisi ini kembali populer saat digunakan Suzuki Karimun Wagon varian flagshipnya beberapa tahun lalu. Transmisi AMT sebenarnya enak untuk diajak berakselerasi. Sebab jenis transmisi ini sebenarnya sama dengan transmisi manual yang dibekali kopling kering dengan pergerakan kopling yang bekerja otomatis. Jenis transmisi ini memang belum begitu familiar di konsumen Indonesia. Padahal transmisi ini mengasyikan, jadi pengemudi bisa berakselerasi layaknya mobil manual namun tidak perlu menginjak kopling atau menggunakan full otomatis. 5. Transmisi DCT Transmisi DCT Jenis transmisi mobil yang kelima adalah Dual Clutch Transmission DCT. Jenis transmisi ini hampir sama dengan transmisi AMT, yaitu transmisi manual yang diotomatisasi. Transmisi DCT merupakan jenis transmisi yang menggunakan dua unit kopling ganda yang perpindahan giginya dikendalikan penuh oleh komputer atau ECU. Kedua kopling ini juga bertugas pada gigi yang berbeda. Satu untuk gigi ganjil dan satunya lagi untuk gigi genap, sehingga perpindahan gigi bisa lebih optimal. Umumnya jenis transmisi ini diadopsi oleh mobil-mobil asal Eropa atau Amerika seperti Ford Ranger atau Ford Everest. Namun sayangnya, jenis transmisi ini biaya perbaikannya mahal jika terjadi kerusakan. Alhasil jarang diminati konsumen di Indonesia. Moladiners, itulah ulasan mengenai jenis transmisi mobil dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Simak terus untuk informasi otomotif menarik lainnya. Macam Macam Transmisi – Macam macam transmisi mobil makin bermacam bersamaan perubahan tehnologi dan pengembangan pada mobil tersebut. Beragam pabrikasi otomotif terus berlomba-lomba untuk membikin pengembangan supaya mobil mereka jadi yang paling depan. Lalu apa saja macam macam atau jenis transmisi yang banyak digunakan pada mobil? Transmisi mobil punyai peranan penting dalam memberi kenyamanan berkendaraan. Disamping itu, transmisi berperan dalam konsumsi bahan bakar yang efektif. Berikut ulasan terkait macam macam transmisi yang digunakan pada kendaraan. Biasanya, orang cuman ketahui dua jenis transmisi mobil, yakni transmisi manual dan otomatis. Walau sebenarnya masih tetap ada beberapa jenis transmisi yang lain. Nah berikut informasi tentang jenis atau macam macam transmisi pada mobil dan apa kelebihan serta kekurangan masing-masing 1. Transmisi Sliding Mesh Macam macam transmisi yang pertama yaitu sliding mesh. Pada jenis transmisi menggunakan selectible gear yang pertama kalinya dipakai saat sebelum timbulnya transmisi dengan type-tipe yang lain telah diperkembangkan, seperti misalnya transmisi type constant mesh dan transmisi type synchronmesh. Untuk dapat berpindah ratio roda gigi maka main gear akan digeser untuk mendapatkan ratio yang berbeda. Roda gigi khusus ini terpasangkan di output shaft kutub output tetapi tidak disambungkan langsung dengan output shaft, tetapi memakai spline hingga roda gigi ini bisa berubah sliding. Saat sopir geser tuas transmisi karena itu garpu pemindah akan geser roda gigi khusus. Dengan demikian karena itu gigi transmisi akan sama-sama tersambung dan output shaft akan berputar-putar. Bersamaan perubahan, transmisi sliding mesh ini tidak kembali dipakai pada kendaraan untuk gigi pemercepatan maju karena dipandang mempunyai beberapa kerugian dibandingkan dengan 2 macam transmisi selanjutnya. Walau demikian, konsep transmisi sliding mesh ini ada banyak dipakai untuk gigi mundur 2. Transmisi Type Constant Mesh Macam macam transmisi yang selanjutnya yaitu contant mesh. Pada jenis ini proses perpindahan giginya membutuhkan kontribusi kopling geser dog clutch supaya terjadi peralihan tenaga putar dari kutub input input shaft ke kutub output output shaft. Pada transmisi jenis constant mesh, roda gigi input dan roda output nya selalu terkait. Tetapi, roda gigi output tidak satu kutub dengan kutub output transmisi. Saat tuas transmisi di geser dan dipindah, makan tenaga perputaran mesin akan dilanjutkan dari kutub input ke kutub output lewat proses kopling geser. Mengakibatkan, gear akan berkaitan ke kutub output lewat mediator kopling geser ini. Transmisi jenis ini memungkinkannya untuk memakai roda gigi lebih satu jenis. 3. Transmisi Type Synchromesh Macam macam transmisi yang ketiga yaitu tipe syncromesh. Tipe ini yang sering digunakan hingga sampai saat ini. Transmisi ini sebagai peningkatan dari transmisi jenis constant mesh hingga formasi giginya lebih kompleks dan memakai banyak elemen pendukung di proses perpindahan giginya. Berikut elemen yang ada di dalam syncromesh hub and gear Syncrhonizer ring Dibuat dari dari tembaga warna kuning keemasan, perannya untuk perlambat perputaran gigi transmisi hingga gigi itu gampang tersambung. Berada selain sisi gigi-gigi yang tirus pada output shaft. Shifting key Elemen pengunci gear saat terhubung, terpasangkan di tiga tempat di bagian luar diameter clutch hub dan didesak oleh pegas ke hub sleeve. Shifting key spring elemen berbentuk pegas berupa ring yang berperan untuk meredam dan tekan shifting key supaya selalu dalam status tekan. Clutch hub Elemen yang dipakai sebagai rumah dari shifting key dan shifting key spring. Sisi dalamnya mempunyai jalur-alur yang sejalur dengan output shaft. Hub sleeve Terkait dengan sisi luar spline dan clutch hub. Diperlengkapi dengan jalur di bagian luar sebagai tempat dudukan garpu pengontrol shift fork. 4. Hydraulic Automatic Transmission Selain itu macam macam atau jenis transmisi yaitu hydraulic automatic transmission. Pertama kalinya dikenalkan bernama Hydra-Matic Transmission oleh Oldsmobile. Langkah kerja transmisi ini memakai torque converter yang mengganti tenaga mekanis dari mesin jadi energi kinetis dan salurkannya ke driveshaft. Jenis transmisi otomatik ini ialah yang umum, misalkan sama dalam Toyota Avanza. Kelebihan Transmisi Otomatis Konservatif Cukup responsive Dapat semakin menolong perform mobil Pemakaian lebih sederhana Kekurangan Transmisi Otomatis Konservatif Konsumsi bahan bakar lebih boros Mode telah ketinggal jaman Perlu perawatan yang lebih khususnya oli matik 5. Continuous Variable Transmision CVT Jenis atau macam macam transmisi ini umum dijumpai pada beberapa mobil keluaran terkini. Rrasio transmisi ini selalu berbeda, transmisi CVT bisa sesuaikan supaya kerja mesin jadi lebih cepat dan enteng, hasilnya konsumsi BBM jadi lebih efektif. Transmisi CVT ini lebih banyak dijumpai pada city car seperti Honda Jazz atau Toyota Yaris. Kelebihan Transmisi Otomatis CVT Peralihan gigi lebih lembut dibandingkan transmisi matik lain Semakin nyaman dipakai Suara mesin tidak berisik Konsumsi bahan bakar lebih hemat Perputaran mesin dapat terbangun secara baik Kekurangan Transmisi Otomatis CVT Lelet saat dikemudikan Tidak pas untuk mereka yang menyukai ugal-ugalan Pergantian oli harus dilaksanakan periodik Kurang oke saat mobil melalui tanjakan tajam 6. Dual-Clutch Transmisison DCT Dual clutch transmission merupakan salah satu jenis atau macam macam transmisi yang memakai kopling double yang dikontrol oleh computer. Ke-2 kopling itu bertanggungjawab atas gigi yang lain, yakni genap dan ganjil. Akhirnya tiap peralihan gigi jadi cepat dan lembut karena transmisi itu mempunyai dua kopling yang bekerja dalam saat yang berganti-gantian sesuai gigi yang anda tentukan. Transmisi otomatik jenis ini masih termasuk jarang-jarang namun tetap dapat dijumpai di Indonesia sama dalam VW Golf misalkan. Sama sesuai namanya, DCT sebagai jenis transmisi yang memakai dua unit kopling double. Computer atau ECU lah yang nanti mengontrol langsung peralihan gigi. Ke-2 kopling ini bertanggungjawab atas gigi yang lain. Satu untuk gigi ganjil dan satunya kembali untuk gigi genap hingga peralihan dapat semakin cepat. Di Indonesia, jenis transmisi DCT memang lumayan jarang-jarang diketemukan dan kurang dicintai. Umumnya mobil yang menggunakan transmisi DCT ialah beberapa mobil pabrikasi asal Eropa. Kelebihan Transmisi DCT Akselerasi responsive ala-ala mobil sport Nikmat dikemudikan untuk ugal-ugalan Tingkatkan perform mobil Peralihan gigi cepat Kekurangan Transmisi DCT Berat transmisi lumayan berat Bila hancur ongkos pembaruan dapat besar sekali Kurang nyaman bila digunakan di kemacetan 7. Automated Manual Transmission AMT Macam macam transmisi yang terakhir yaitu automate manual transmission. Apa yang terjadi bila transmisi manual dipadukan dengan transmisi otomatik? Itu yang terjadi dengan AMT. Transmisi ini sebetulnya ialah transmisi manual yang dikontrol secara otomatis oleh aktuator. Dengan konsep kerja yang serupa tepat dengan transmisi manual tetapi dikontrol oleh computer secara otomatis. Anda juga dapat memutuskan untuk menukarnya secara manual tetapi dengan kopling yang digerakkan oleh computer atau seutuhnya dikontrol oleh computer. Macam macam atau jenis transmisi ini ada pada mobil seperti Suzuki Ignis. Kelebihan Transmisi AMT Harga transmisi murah Dimensi tidak besar Responsive untuk dipakai di perkotaan Dapat menggunakan model manual Ongkos pembaruan murah Kekurangan Transmisi AMT Terlambat saat penggantian gigi Kurang nyaman saat melalui kemacetan Condong tidak dapat keluarkan tenaga mobil Diatas adalah ulasan terkait macam macam atau jenis transmisi mobil. Dengan berbagai jenis atau macam macam transmisi ini maka perfoma kendaraan dapat meningkat. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan. Transmisi merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Transmisi pada kendaraan terbagi menjadi dua tipe berdasarkan cara kerjanya yaitu transmisi manual dan transmisi otomatis. Transmisi manual merupakan transmisi yang cara kerja perpindahan giginya dilakukan secara manual dan di dalam transmisi manual terdapat susunan roda-roda gigi yang bertujuan untuk mendapatkan variasi kecepatan dan momen pada poros ouput transmisi. Transmisi terletak diantara kopling dan poros propeller pada mobil tipe FR atau antara kopling dan gardan/ differential pada mobil tipe FF dan RR. Fungsi transmisi pada umumnya, antara lain Untuk mengatur momen dan kecepatan kendaraan. Untuk memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur. Untuk memungkinkan kendaraan pada posisi netral. Tipe-tipe atau macam-macam transmisi manual berdasarkan perpindahan giginya selective gear dibagi menjadi tiga macam yaitu transmis tipe sliding mesh, transmisi tipe constant mesh dan transmisi tipe synchronmesh. Transmisi tipe sliding mesh Tipe transmisi berdasarkan selective gearnya, yang pertama adalah transmisi tipe sliding mesh. Transmisi tipe sliding mesh merupakan transmisi manual yang cara kerja perpindahan giginya dengan cara menggeser langsung roda giginya. Transmisi tipe sliding mesh memiliki beberapa kekurangan, antara lain Untuk melakukan perpindahan gigi tidak dapat dilakukan secara langsung atau memerlukan waktu untuk memindahkan gigi. Hanya menggunakan satu jenis roda gigi. Saat perpindahan gigi akan timbul suara kasar. Transmisi tipe sliding mesh dapat dilihat pada gambar di bawah ini Transmisi tipe sliding mesh ini hanya menggunakan jenis roda gigi lurus spur, biasanya pada saat ini, tipe sliding mesh dipakai pada perpindahan gigi mundur. Saat perpindahan gigi dari maju mau ke mundur maka kendaraan harus pada posisi berhenti karena jika masih dalam keadaan bergerak, tipe sliding mesh ini akan susah dimasukkan. Transmisi tipe constant mesh Tipe transmisi berdasarkan selective gearnya, yang kedua adalah transmisi tipe constant mesh. Transmisi tipe constant mesh merupakan transmisi manual yang cara kerjanya yaitu saat perpindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser karena pada tipe contant mesh ini posisi roda giginya tetap tidak dapat bergeser. Posisi antara main gear roda gigi utama selalu berhubungan dengan counter gear roda gigi lawan. Main gear ini tidak berhubungan dengan poros output sehingga bila poros input berputar dan poros counter berputar maka akan menggerakkan roda gigi counter dan roda gigi utama namun poros output tidak akan berputar. Untuk menghubungkan putaran roda gigi utama dan poros output maka memerlukan kopling geser. Kopling geser ini terhubung dengan garpu pemindah shift fork dan pada kopling geser ini terdapat spline alur untuk menghubungkan kopling geser dengan poros output sehingga jika kopling geser berputar maka poros output juga berputar. Ketika tuas transmisi digeser maka garpu pemindah akan menggeser kopling geser sehingga kopling geser akan terhubung dengan roda gigi utama sehingga bila roda gigi utama berputar akan memutarkan kopling geser dan selanjutnya putaran tersebut disalurkan pada poros output. Untuk lebih jelasnya tentang transmisi contant mesh, perhatikan gambar di bawah ini Transmisi tipe synchronmesh Tipe transmisi berdasarkan selective gearnya yang ketiga adalah transmisi tipe synchronmesh. Transmisi tipe synchronmesh ini hampir sama dengan transmisi tipe constant mesh yaitu roda gigi utama dan roda gigi counter selalu berhubungan serta roda gigi utamanya tidak dapat bergeser. Dan sama-sama memerlukan kopling geser untuk melakukan perpindahan gigi. Bedanya antara transmisi tipe constant mesh dan synchronmesh ini adalah pada tipe synchronmesh terdapat unit synchronmesh pada kopling gesernya yang berfungsi untuk menyamakan putaran antara kopling geser dan roda gigi utama ketika akan berhubungan dengan cara melakukan pengereman. Perbedaan Transmisi Manual dan Semi Otomatis – Transmisi berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin dari poros engkol dan mengatur tenaga mesin sesuai dengan keinginan tingkat kecepatannya. Jenis transmisi manual dibagi menjadi dua yaitu manual dan semi otomatis. Dari jenisnya transmisi manual dan semi otomatis memang sama, lantas dimana letak perbedaannya ? Dijelaskan Sarwono Eddy, Technical Service Division PT Astra Honda Motor, perbedaannya terdapat pada sistem perpindahan gigi. "Sistem kopling pada transmisi manual, perpindahan gigi masih dilakukan oleh pengendara," ucap Eddy dihubungi beberapa waktu lalu. BACA JUGA Gak Ada Lagi yang Namanya Toolkit Berantakan, Beli Nih Toolbox di Perpindahan gigi masih dilakukan karenna harus menekan tuas kopling terlebih dahulu, biasanya ada di motor sport. "Sedang pada sistem transmisi semi otomatis, pemindah giginya menggunakan bantuan kopling sentrifugal kopling otomatik atau ganda, sedang pemindah giginya manual menggunakan gear shift," terangnya lagi. Transmisi semi otomatis biasanya digunakan pada motor-motor bebek atau cub, untuk memindahkan gigi langsung diinjak, tidak ada tuas kopling. Pada dasarnya transmisi manual dan semi otomatis sama saja, namun yang membedakan dari sistem koplingnya.

jenis jenis transmisi manual